Biodata Lengkap dan Tinggi Badan Bapak Prabowo Subianto
Prabowo Subianto Djojohadikusumo, lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta, adalah seorang politikus, pengusaha, dan mantan perwira tinggi TNI Angkatan Darat. Ia menjabat sebagai Presiden Indonesia sejak 20 Oktober 2024, setelah sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pertahanan dari 2019 hingga 2024 di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Prabowo merupakan presiden ketiga Indonesia dengan latar belakang militer, mengikuti jejak Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono, serta menjadi presiden tertua dalam sejarah Indonesia pada usia 73 tahun saat pelantikannya.
Kehidupan Awal dan Latar Belakang Keluarga
Prabowo adalah putra ketiga dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo, seorang ekonom terkemuka Indonesia, dan Dora Marie Sigar, yang berdarah Minahasa dan Jerman. Keluarga Djojohadikusumo memiliki sejarah panjang dalam dunia politik dan ekonomi Indonesia. Kakeknya, Margono Djojohadikusumo, adalah pendiri Bank Negara Indonesia dan pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung pertama. Pamannya, Soebianto Djojohadikusumo, gugur dalam Pertempuran Lengkong selama Revolusi Nasional Indonesia, dan namanya diabadikan melalui nama Prabowo.
Biodata Lengkap dan Tinggi Badan Bapak Prabowo Subianto
Masa kecil Prabowo banyak dihabiskan di luar negeri karena aktivitas politik ayahnya yang menentang pemerintahan Presiden Soekarno, yang mengharuskan keluarganya hidup dalam pengasingan. Ia menempuh pendidikan dasar di Victoria Institution, Kuala Lumpur, kemudian melanjutkan ke Zurich International School di Swiss, dan menyelesaikan pendidikan menengah atas di The American School di London. Pada tahun 1970, setelah kembali ke Indonesia, Prabowo masuk Akademi Militer di Magelang dan lulus pada tahun 1974.
Karier Militer
Setelah lulus dari Akademi Militer, Prabowo memulai kariernya di TNI Angkatan Darat dengan bergabung dalam Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), yang kini dikenal sebagai Kopassus. Pada usia 26 tahun, ia menjadi komandan pleton termuda dalam operasi di Timor Timur, di mana ia memimpin misi penangkapan Nicolau dos Reis Lobato, pemimpin Fretilin yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Timor Timur. Kariernya terus menanjak, dan pada tahun 1995, Prabowo diangkat sebagai Komandan Jenderal Kopassus dengan pangkat Mayor Jenderal. Salah satu operasi terkenal yang dipimpinnya adalah pembebasan sandera Mapenduma di Papua pada tahun 1996.
Pada Maret 1998, Prabowo diangkat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Namun, di tengah gejolak politik dan ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun tersebut, ia diberhentikan dari jabatannya dan kemudian diberhentikan dari dinas militer. Setelah itu, Prabowo sempat tinggal di luar negeri sebelum kembali ke Indonesia dan terjun ke dunia bisnis dan politik.
Karier Politik
Pada tahun 2008, Prabowo bersama rekan-rekannya thailand slot mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina. Ia pertama kali mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2009 berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri, namun pasangan ini tidak berhasil memenangkan pemilihan. Prabowo kemudian mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilihan Presiden 2014 dan 2019, tetapi keduanya berakhir dengan kekalahan. Meskipun demikian, pada tahun 2019, Presiden Joko Widodo mengangkatnya sebagai Menteri Pertahanan, menunjukkan komitmen terhadap persatuan nasional.
Pada Pemilihan Presiden 2024, Prabowo kembali mencalonkan diri dan berhasil memenangkan pemilihan dengan memperoleh lebih dari 58% suara. Ia dilantik sebagai Presiden Indonesia ke-8 pada 20 Oktober 2024, dengan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo, sebagai wakil presidennya. Dalam pidato pelantikannya, Prabowo menekankan komitmennya untuk melanjutkan program pembangunan dan modernisasi yang telah dirintis oleh pendahulunya, serta berfokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat dan pemberantasan korupsi.
Kontroversi dan Tantangan
Selama karier militernya, Prabowo menghadapi berbagai tuduhan pelanggaran hak asasi manusia, terutama terkait operasi di Timor Timur dan Papua. Meskipun tuduhan tersebut tidak pernah dibawa ke pengadilan, isu ini terus menjadi sorotan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri. Sebagai presiden, Prabowo menghadapi tantangan untuk membuktikan komitmennya terhadap penegakan hak asasi manusia dan demokrasi di Indonesia.
Selain itu, dengan latar belakangnya sebagai mantan perwira militer dan pengusaha, Prabowo diharapkan dapat membawa stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia. Namun, ia juga harus menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan dinamika ekonomi internasional yang dapat mempengaruhi kebijakan domestik dan posisi Indonesia di kancah global.
Tinggi Badan Prabowo Subianto
Informasi mengenai tinggi badan Prabowo Subianto tidak secara resmi dipublikasikan. Namun, dalam sebuah kesempatan, Prabowo pernah mengomentari perbedaan tinggi badannya dengan adiknya, Hashim Djojohadikusumo. Ia mengungkapkan bahwa sejak kecil ia lebih sering minum air es dibandingkan susu, yang menurutnya mungkin mempengaruhi pertumbuhan tinggi badannya. Pernyataan ini disampaikan dengan nada bercanda dalam sebuah acara pada tahun 2018.